
Madiun, 10 Juli 2025— Kantor Kementerian Agama Kabupaten Madiun menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan”, Kamis (10/7), bertempat di Hotel Mercure Kota Madiun. Kegiatan ini menghadirkan tokoh-tokoh strategis dari berbagai organisasi keagamaan dan instansi terkait di wilayah Kabupaten Madiun.FGD dibuka secara resmi oleh H. Irfan Alkhaidhari, Kepala Kankemenag Kabupaten Madiun.

Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya bimbingan, arah kebijakan, serta komitmen bersama dalam memperkuat sistem deteksi dini guna mencegah munculnya konflik sosial berbasis keagamaan. Ia menyampaikan bahwa kemajemukan masyarakat dari sisi adat, budaya, ibadah, hingga pemahaman keagamaan harus dikelola dalam bingkai kedamaian dan toleransi.
Kasi Bimas Islam, H. Muhammad Tafrikhan, menambahkan bahwa sistem peringatan dini perlu dikembangkan secara terpadu dan merata hingga ke tingkat kecamatan. Ia juga menguraikan latar belakang terjadinya konflik yang seringkali muncul dari resistensi terhadap kelompok keagamaan tertentu.Peserta FGD terdiri dari unsur NU, Muhammadiyah, MUI, Aisyiyah, Fatayat, APRI, Pokjaluh, Muslimat NU, serta perwakilan media lokal dan Humas Kankemenag Kabupaten Madiun.

Forum ini juga bertujuan untuk memetakan potensi konflik yang terjadi di berbagai wilayah dan merumuskan strategi pencegahan berbasis sinergi antar lembaga.Dari forum ini, seluruh peserta menyepakati pentingnya kerja sama lintas sektoral untuk menjaga harmoni sosial, memperkuat nilai toleransi, serta menjamin kondusivitas kehidupan beragama di Kabupaten Madiun.(hm)